Penulis: Patricia Rhesa Puriningtyas, S. Pd.
Sekolah bukan hanya tempat anak-anak belajar membaca, menulis, dan berhitung. Sekolah juga menjadi ruang penting bagi peserta didik untuk mengenal diri, memahami perasaan, serta belajar membangun relasi yang sehat dengan orang lain. Di sinilah peran Social Emotional Learning (SEL) menjadi sangat bermakna.
Melalui SEL, peserta didik diajak mengenali emosi yang mereka rasakan, belajar mengelolanya dengan baik, serta menumbuhkan sikap empati. Kemampuan ini membantu anak-anak menghadapi berbagai situasi, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan SEL di sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan sederhana namun berdampak besar. Guru, misalnya, dapat memulai pembelajaran dengan morning check-in. Peserta didik diminta memilih kartu warna sesuai suasana hati mereka, lalu berbagi cerita secara singkat. Kegiatan ini membantu anak lebih peka terhadap perasaannya sendiri dan berani mengungkapkannya dengan cara yang sehat.
Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah permainan kerja sama, seperti membangun jembatan dari bahan sederhana. Melalui permainan ini, peserta didik belajar berkomunikasi, mendengarkan pendapat teman, serta menyelesaikan masalah bersama. Nilai kebersamaan dan saling percaya tumbuh secara alami dalam proses tersebut.
Selain itu, sekolah dapat melaksanakan kegiatan Lingkaran Apresiasi. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pujian atau kata positif kepada temannya. Suasana kelas pun menjadi lebih hangat, aman, dan saling menghargai.
Penerapan SEL memberikan banyak manfaat bagi peserta didik. Anak-anak menjadi lebih percaya diri, mampu menghadapi tantangan, serta memiliki motivasi belajar yang lebih baik. SEL juga membantu mengurangi perundungan karena peserta didik dibiasakan untuk menghargai perbedaan dan menyelesaikan konflik secara sehat.
Dengan menerapkan Social Emotional Learning, sekolah tidak hanya membentuk peserta didik yang unggul secara akademik, tetapi juga pribadi yang tangguh, berkarakter, dan peduli terhadap sesama. Inilah langkah nyata membangun lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menumbuhkan karakter positif untuk masa depan.
