Article Detail

Aku Mau Perjusa Lagi

Cuaca kurang bersahabat, terutama bagi mereka yang berkegiatan di pagi hari. Pagi ini, Jumat (19/01) cuaca hujan. Memang hujan sudah turun dari semalam. Beberapa hari sebelumnya, hujan juga turun. Tentu saja ini membuat para guru was-was. Hari Jumat dan Sabtu ini akan diadakan Perjusa (Perkemahan Jumat Sabtu). Kalau hujan, rencana yang sudah disusun dari awal, harus diubah ke plan B.

Walaupun diiringi dengan hujan, peserta didik kelas 6 tetap riang gembira memasuki halaman sekolah. Mereka membawa barang-barang dari rumah untuk keperluan pribadi maupun kelompok. Ada tikar, kasur, panci, wajan, baju ganti, tongkat, tali, dan lain sebagainya. Dengan dibantu papa/mamanya, mereka membawa barang itu untuk ditaruh di tempat yang sudah ditentukan.

Kegiatan pertama yang akan dilakukan adalah mendirikan tenda. Namun, kegiatan itu ditiadakan karena cuaca masih hujan. Anak – anak dengan berseragam lengkap langsung mengikuti upacara pembukaan di aula TK. Ibu Christiana Trisna Wati, S. Pd. selaku pembina menyampaikan bahwa Perjusa dapat digunakan sebagai ajang untuk berlatih kemandirian. Perjusa secara resmi dibuka oleh Bapak Dominicus Ponco Wibowo selaku Kepala Divisi Pendidikan Wilayah Tangerang.

Kegiatan berikutnya adalah permainan terpimpin. Kegiatan ini dilakukan setelah mereka istirahat dan menikmati bekal yang dibawa dari rumah. Dalam permainan ini, setiap regu ditantang untuk bisa bermain dengan kompak. Permainan yang dilakukan antara lain membawa tongkat bersama-sama menggunakan jari, membawa bola dengan nampan, dan sebagainya.

Cuaca masih belum bersahabat. Hujan berhenti, tidak lama kemudian turun lagi. Udara terasa sejuk. Tiba saatnya bagi anak – anak untuk melakukan wide game. Rencana awalnya wide game  akan dilakukan di luar kompleks sekolah, namun karena hujan, maka plan B yang dilakukan, yaitu berada di kompleks sekolah. Ada beberapa pos yang harus mereka lewati dengan tugas yang sudah disediakan. Tugas yang dilakukan antara lain menyanyikan lagu daerah dengan gerakan. Setiap regu mampu melakukannya dengan baik. Mereka menyanyi sambil bergoyang. Walaupun ada beberapa regu yang harus mengulang karena belum begitu hapal dengan liriknya atau harus memperbaiki gerakannya.

Waktu beranjak sore, air di awan nampaknya sudah menetes semua membasahi bumi. Para pembina bergembira. Acara bisa kembali ke plan A. Mereka segera mempersiapkan acara api unggun. Kayu ditata rapi dan siap untuk dinyalakan. Tidak beberapa lama, acara api unggun pun dimulai. Satu per satu regu tampil. Ada penampilan gerak dan lagu, menyanyi sambil bergoyang, dan ada juga tari daerah. Mereka sangat bersemangat dan menawan. Penampilan regu diselingi upacara dengan pembina Ibu Paulina Dwi Yunita Widiyarti, S.Pd. selaku wakil kepala bidang kesiswaan.

Malam semakin larut, tiba saatnya acara jurit malam. Acara terbagi menjadi beberapa pos dalam kompleks sekolah. Acara ini bertujuan untuk melatih mental agar semakin kuat dan berdaya juang. Anak – anak mengikuti dengan penuh antusias dan kesungguhan. Seluruh rangkaian acara  hari ini diakhiri dengan renungan malam.

Hari kedua Perjusa diisi dengan menyanyi bersama, permainan terpimpin dan upacara penutup sekaligus pemberian penghargaan kepada para pemenang. Regu yang berhasil menjadi juara adalah regu Violet dan Sakura dari regu putri. Sedangkan regu putra dimenangkan oleh regu Garuda dan Semut. Masing – masing mendapatkan juara 1 dan 2.

Pada akhir kegiatan, sebelum anak – anak pulang, beberapa diantara mereka merasa senang. Mereka mengatakan,”Aku mau Perjusa lagi!

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment