Article Detail
Guru di Atas Garis dan Flipbook
Sabtu (22/01) Bapak dan Ibu Guru mengikuti kegiatan Hari Studi
Guru. Kegiatan ini merupakan sarana bagi para guru untuk berbagi dan belajar
bersama agar semakin berkembang dan terampil dalam melaksanakan tugas – tugas
yang diembannya. Narasumber hari ini adalah Bapak Marcelinus Winarso, S. Pd.
dan Ibu Aloysia Kirana Purnami, S. Pd. Adapun moderator yang memandu
kegiatan ini adalah Ibu Patricia Resha Purningtyas, S. Pd.
Pada HSG ini Bapak
Marcelinus Winarso, S.Pd. membedah buku yang berjudul Guru di Atas Garis. Buku
ini ditulis oleh Sabam Sopian Silaban. Diterbitkan oleh Penerbit Andi
Yogyakarta.
Banyak hal yang dibahas secara detail dalam buku tersebut. Beberapa di
antaranya bahwa untuk menjadi guru di atas garis bisa dilakukan beberapa hal:
mengatakan menjadi guru adalah keputusan, bukan kebetulan, dan aku akan
menikmatinya. Impian guru lebih hebat daripada impian murid. Tidak cukup
menjadi apa, harus membuat apa.
Otak guru itu sangatlah hebat. Bisa menjadi pemimpin, atasan, bawahan,
pemain, wasit, penonton, pelukis, pengamat, penyanyi, penulis, murid, mahaguru,
dan operator. Untuk menjadi guru di atas
garis hendaknya berprestasi dengan memiliki
capaian – capaian yang menyenangkan diri si Guru.
Guru sebagai pemimpin dan model. Pemimpin adalah gabungan unsur – unsur
kecerdasan, sifat amanah dapat dipercaya, rasa kemanusiaan, serta disiplin
(Sun Tzhu). Guru hendaknya menjadi terdepan dari siapa pun serta mengatakan
perbedaan itu indah dan alangkah rumitnya jika semua sama. Guru hendaknya
memiliki sikap kuat untuk bertahan sehingga meraih sukses. Guru bertumbuh
bersama anak – anak, Tut Wuri Handayani.
Guru rajin, inovatif, dan orator. Guru yang rajin dan pemalas sangat mudah
dinilai oleh siswa. Mengajar dengan hati sangat baik karena mengajar dengan
seluruh sel dalam tubuh akan membahagiakan.
Guru di atas garis berbicara lembut nan tegas, menggugah, dan
menginspirasi. Selalu tersenyum. Menyapa patner terlebih dulu. Membagikan
kebahagiaan kepada guru lain serta para murid, sabar terhadap murid yang lambat
menerima pelajaran, pemaaf bahkan sebelum yang bersalah meminta maaf.
Indahnya hidup di atas garis. Hidup di atas garis memberi ruang yang luas untuk memberi yang terbaik dari yang dimiliki kepada orang lain. Memberi kesempatan untuk mengasihi dan
mempedulikan orang lain. Membuat memiliki banyak teman yang respect.
Ibu Aloysia Kirana Purnami, S. Pd. sebagai narasumber kedua mengajak untuk
membuat flipbook sebagai media pembelajaran. Flipbook dapat dipakai sebagai media
penyampaian materi pembelajaran yang menarik dan membuat peserta didik lebih
bersemangat dalam belajar.
Flip book atau flick book adalah buku digital tiga dimensi yang di dalamnya
bisa memuat teks, gambar, video, musik atau lagu dan animasi bergerak. Flip
book termasuk kategori buku digital atau ebook.
Flipbook penting sebagai media pembelajaran. Flipbook bisa untuk
meningkatkan minat belajar para peserta didik serta mengurangi kejenuhan karena
sifatnya yang interaktif. Ada sekurangnya tiga manfaat flipbook: membantu
meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran, meningkatkan ketrampilan berpikir
kreatif, meningkatkan motivasi dan minat belajar.
Sebagai media pembelajaran, Flipbook memiliki 3 keunggulan: tampilan lebih
atraktif dan menarik, proses pembuatan mudah, tidak memenuhi memori perangkat.
Sayangnya, fitur – fiturnya terbatas untuk mode gratis. Untuk memulai membuat
flipbook bisa menuliskan di mesin pencarian fliphtml5. Kemudian sign in,
memasukkan email, mengupload file, dan berkreasi dengan tampilan. Agar tampilan
menarik, bisa ditambahkan animasi bergerak atau musik yang dapat didengar
selama membuka flipbook. Untuk membagikannya pun sangat mudah. Tinggal klik
bagikan di bagian kanan atas, salin link dan bagikan. Hemmm... Sungguh inspiratif
materi HSG hari ini.
-
there are no comments yet