Article Detail

Rabu Aktif dan Kreatif

Pembelajaran hari ini diawali dengan diskusi tentang pengaruh gaya terhadap gerak suatu benda. Audy, Esther, Evelyn dan banyak peserta didik yang secara antusias menanggapi lontaran permasalahan dari Pak Lukas Jaka.

Diskusi berjalan dengan asyik. Para peserta didik mengungkapkan gagasan dan pemikirannya secara bergantian. Dari diskusi tersebut lalu dibuat kesimpulan bahwa gaya harus mampu mempengaruhi gerak benda. Jika tidak dapat mempengaruhi, maka dapat dikatakan tidak ada gaya.

Selanjutnya Pak Lukas Jaka kemudian menyajikan berbagai gambar: anak bermain trampolin, gerobak ditarik sapi, kiper menangkap bola, nelayan mendorong perahu ke laut. Para peserta didik lantas menganalisis pengaruh dan jenis gaya yang terdapat pada gambar.

Pembelajaran IPA hari ini disampaikan dengan dialog yang interaktif sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi. Di akhir pembelajaran, Pak Lukas Jaka mengajak anak – anak untuk bermain mentimeter tentang gaya.

Setelah istirahat, Pak Yoannes Bowo mengajak para peserta didik untuk menelisik cerita “Cahaya untuk Bonar” subjudul “Hasil Panen” yang sudah dibaca pada Literasi ke-43. Melalui cerita ini, juga disampaikan bahwa kerja keras akan membuahkan hasil, keberhasilan harus diperjuangkan. Para peserta didik lalu diajak untuk menyelami quote – quote tentang kerja keras, keberhasilan, dan belajar. Peserta didik juga diberi kesempatan secara spontan untuk menyampaikan quote – quotenya. Selanjutnya disampaikan tugas Literasi ke – 44 yang berisi cerita tentang buah kerja keras Bonar di sekolah dan tugas untuk secara kreatif membuat quote tentang belajar.

Pada sesi terakhir, Bu Paulina Dwi mengajak belajar tentang gerak tari daerah. Setiap garak tari mempunyai maksud dan tujuan. Jenis gerak ada 2: murni dan maknawi. Unsur utama seni tari ada tiga: raga, irama, dan rasa. Bentuk gerak tari berdasarkan jumlah penari ada tiga: gerak tunggal, gerak berpasangan, dan gerak kelompok.

Bu Paulina Dwi juga menjelaskan tentang ragam gerak tari yang terdiri dari ragam gerak tari klasik, ragam gerak tari kerakyatan, dan ragam gerak tari kreasi baru. Tidak hanya menjelaskan, Ibu Paulina Dwi juga memberikan contoh gerak dasar tari yang kemudian diikuti oleh para peserta didik. Dasar gerak tari tersebut adalah gerak  kepala (kedet, gedug, gedung angka delapan), gerak tangan (lontang kiri atau kanan, tumpang tali, sembah, ukeul, capang kanan dan kiri,  dan gerak kaki (duduk deku, seser, sirig, mincid).

Melalui pembelajaran hari ini semoga para peserta didik semakin menjadi pribadi yang aktif dan kreatif. Salam Tarakanita: Satu Hati Satu Semangat, Tarakanita, Yes!

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment