Article Detail

SD Tarakanita Citra Raya Rayakan Pesta Santo Carolus dan HCPSN 2024 Dengan Rangkaian Kegiatan Edukatif dan Religius

Waktu belum menunjukkan pukul 06.30 WIB, selasar menuju kelas satu tampak ramai. Banyak anak berkerumun di depan ruang wakil kepala sekolah. Mereka meletakkan dan menata tanaman yang dibawa dari rumah. Ada pula anak yang membawa binatang untuk dipamerkan di area selasar depan ruang doa.

Keramaian di pagi ini sangatlah wajar karena hari ini, 5 November 2024, SD Tarakanita Citra Raya mengadakan kegiatan pameran puspa dan satwa dalam rangka HCPSN 2024. Selain peringatan HCPSN hari ini kami juga memperingati pesta nama pelindung sekolah Santo Carolus Borromeus. Rangkaian kegiatan hari ini dibagi menjadi empat bagian yaitu Misa syukur, pameran satwa dan puspa, menanam pohon, dan perlombaan.

Bel berbunyi, anak-anak berlari menuju selasar kelas masing-masing untuk berbaris bersiap menuju gereja St. Odilia. Setelah semua siap secara bergilir berbaris menuju gereja dimulai dari kelas 4, kelas 5, kelas 6, kelas 3, kelas 2, dan terakhir kelas 1. Ternyata di dalam gereja kakak-kakak SMA dan beberapa petugas liturgi sudah bersiap mengikuti misa.

Misa kali ini diikuti seluruh peserta didik Sekolah Tarakanita Blok Citra Raya. Petugas liturgi dibagi sesuai dengan jenjang sekolah sebagai berikut: TK bertugas sebagai pembawa persembahan, SD membacakan doa umat, SMP sebagai lektor dan pemazmur, SMA tugas koor dan penata umat.

Misa dipimpin oleh Kornelius Paulus Bala Koten (Romo Nelis), SS.CC dan didampingi Frater Fabian Adjie Anindito Aryyoguno. Dalam homilinya, Romo Nelis mengajak untuk mencintai dan menghargai diri kita masing-masing karena Kristus ada di dalam diri kita. Kita juga diajak meneladani St. Carolus dalam hal kerendahan hati. Dengan rendah hati, kita mampu melihat sekeliling kita dan akhirnya mampu melayani sesama dengan tulus iklas. Romo Nelis memberikan berkat penutup.  Misa syukur berjalan dengan khidmat dan penuh suka cita. Misa ditutup dengan menyanyikan lagu “Santo Carolus” secara meriah.

Setelah misa selesai, anak-anak kembali ke sekolah. Dimulai dari TK, kelas 1, kelas 2, dan seterusnya sampai kelas 6. Sesampainya di sekolah anak-anak mengikuti kegiatan kunjungan pameran satwa dan puspa yang di gelar di selasar depan ruang kepala sekolah sampai depan ruang UKS. Satwa dan puspa yang dipamerkan adalah binatang peliharaan dan tanaman yang dibawa oleh perwakilan peserta didik yang telah ditunjuk.

Tanaman dibawa oleh perwakilan peserta didik kelas 1 sampai 3, masing-masing kelas membawa 2-3 tanaman. Tanaman yang dibawa wajib diberi nama dan kegunaan dari tanaman tersebut. Jenis tanaman yang dibawa ada tanaman hias dan tanaman obat.

Binatang dibawa oleh perwakilan peserta didik kelas 4 sampai 6, masing-masing kelas membawa 2-3 binatang lengkap dengan makanan dan minumannya. Jenis binatang yang dibawa ada burung, ikan, hamster,kelinci, geko, kura-kura dan anjng.

Anak-anak sangat antusias menyaksikan pameran satwa dan puspa. Mereka ingin  memegang binatang yang dipamerkan bahkan ada yang ingin mengerluarkan dari kandang karena merasa tidak puas hanya dengan memandang. Anak-anak berlama-lama saat berada di area pameran binatang sehingga menyebabkan kemacetan alur pameran. Anak-anak yang telah menyelesaikan kunjungan pameran mendapatkan waktu istirahat kurang lebih 15 menit sekaligus untuk persiapan mengikuti perlombaan.

Lima belas menit telah berlalu, waktu istirahat sudah usai. Kini waktunya untuk lomba. Persiapan sudah dilakukan, anak-anak kelas 1 dan 2 berbaris menuju aula TK didampingi wali kelas untuk mengikuti lomba menyanyi bersama. Mereka akan menyanyikan lagu”Santo Carolus”.

Setelah semua siap di aula TK, anak-anak duduk rapi sesuai kelas dan juri dari FKKSKM juga siap menilai penampilan anak-anak kelas 1 dan 2. Lombapun segera dimulai. Setiap kelas menampilkan yang terbaik, kompak, dan penuh percaya diri. Hal yang dinilai oleh juri adalah ketepatan nada, artikulasi, penampilan, dan ekspresi. Para juri menikmati penampilan delapan kelas menyanyikan lagu.

Kelas 3 dan 4 mengikuti lomba membuat kolase dari daun. Alat dan bahan membuat kolase dipersiapkan anak secara pribadi. Alat dan bahan tersebut adalah daun, lem, gunting, dan bahan lain sesuai kebutuhan. Bahan yang disedikan panitia adalah kertas gambar. Kali ini kelas 3 membuat kolase tentang satwa dan kelas 4 membuat kolase puspa. Kolase dibuat di kelas masing-masing. Setiap kelas akan diambil 5 karya terbaik yang dipilih oleh wali kelas dan selanjutkan akan dinilai oleh juri yang terdiri dari 2 guru dan 1 FKKSKM. Kriteria penilaian terdiri dari kesesuaian tema, kreativitas, dan kerapian karya. Setiap kelas akan diambil 3 pemenang.

Kelas 5 dan 6 mengikuti lomba cipta puisi. Kelas 5 menciptakan puisi tema Bunda Elsabeth, sedang kelas 6 cipta pusisi tema Santo Carolus. Sebelum mencipta puisi anak-anak diajak menyaksikan film pendek tentang Bunda Elisabeth dan Santo Carolus. Tujuan penayangan film ini agar anak-anak mendapat gambaran tentang tokoh inspirasi tersebut. Ketentuan lomba setiap anak membuat puisi yang terdiri dari minimal 3 bait dan setiap bait terdiri dari 4 baris. Kriteria penilaian terdiri dari kesesuaian tema, diksi, kedalaman makna, originalitas, dan kreativitas penggunaan bahasa. Setiap kelas diambil 6 karya terbaik yang dipilih oleh wali kelas dan selanjutnya akan dinilai oleh juri. Setiap kelas akan diambil 3 pemenang. Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada hari Rabu, 6 November 2024.

Bersamaan dengan kegiatan perlombaan, dilakukan juga kegiatan menanam. Setiap kelas mewakilkan 3 anak untuk melakukan kegiatan menanam. Kegiatan ini dipilih sebagai salah satu bentuk kecintaan terhadap bumi dan upaya melestarikan bumi yang kita tinggali.

Tahun ini tanaman yang dipilih adalah tanaman jeruk. Bibit jeruk yang disediakan adalah jeruk nipis, jeruk limau, jeruk purut, dan lemon. Setiap kelas menanam satu pohon. Jadi total ada 24 pot besar yang telah disediakan untuk menanam. Kegiatan menanam didampingi Pak Titus Suyanta dan Bapak-bapak Pembantu Pelaksana.

Anak-anak senang mendapat kesempatan menanam dan mengenal jenis jeruk. Setelah kegiatan menanam hari ini maka tugas selanjutnya adalah merawat tanaman tersebut agar tumbuh, berkembang, dan berbuah sehingga buahnya dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga kegiatan hari ini membantu anak-anak dalam mendalami dan meneladan sikap hidup Santo Carolus yang begitu peduli pada kehidupan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk sesama dan lingkungan termasuk di dalamnya mencintai satwa dan puspa yang ada di sekitar.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment