Article Detail

Semangat di Normal Baru

Sekolah yang biasanya sepi, pagi ini, Senin (11/7) mulai ramai. Mobil – mobil berderet antre untuk menurunkan peserta didik di drop off. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah dengan dimulainya pertemuan tatap muka di SD Tarakanita Citra Raya. Peserta didik akan menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Bapak dan Ibu Karyawan edukatif dan non edukatif bahu - membahu demi kelancaran proses peserta didik masuk kelas dengan tetap selalu menjaga dan menerapkan prokes sehingga pertemuan dapat berlangsung dengan aman dan nyaman. Hal ini juga tidak terlepas dari kesadaran dari setiap peserta didik untuk mematuhi dan mengikuti tata aturan yang dibuat demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Semangat dan kegembiraan terlihat dari sinar mata dan senyum yang tersembunyi di balik masker. Pertemuan yang sangat dinantikan akhirnya datang juga. Bertemu dengan teman – teman dan Bapk/Ibu Guru.

Tema MPLS tahun ini adalah “Menjadi Pribadi Cerdas Berintegritas dalam Normal Baru”. MPLS dilaksanakan mulai Senin (11/7) hingga Sabtu (15/7). Tujuan diadakannya MPLS ini adalah memperkenalkan peserta didik pada lingkungan sekolah, seluruh komponen sekolah, aturan, norma, budaya, dan tata tertib yang berlaku di dalamnya.

            Hari pertama MPLS dibuka dengan seremonial sambutan “Selamat Datang Peserta Didik SD Tarakanita Citra Raya”. Semua peserta didik berkumpul di lapangan. Acara dimulai dengan penghormatan kepada bendera Merah Putih, dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Mars Tarakanita.

Ibu Christiana Trisna Wati, S. Pd. selaku kepala sekolah memberi sambutan dengan menyampaikan selamat datang dan mengingatkan peserta didik untuk tetap menjaga protokol kesehatan.  Ibu Anastasia Tutik Ariani, S. Pd.  selaku wakil kepala sekolah bagian kurikulum memandu perkenalan guru dan karyawan. Ibu Paulina Dwi Yunita, S. Pd. selaku wakil kepala bidang kesiswaan dan humas menjelaskan tentang rangkaian kegiatan MPLS. Hadir juga dan memberikan motivasi kepada peserta didik adalah Lieke perwakilan dari alumni.

Setelah selesai apel pagi, peserta didik istirahat. Dilanjutkan sesi kedua. Dalam sesi kedua ini, peserta didik didampingi wali kelas berkenalan dengan teman-teman sekelas yang dikemas dalam permainan, mengenal profil sekolah, kebiasaan belajar, melaksanakan protokol kesehatan, permainan kelipatan dor, mengenal lagu Mars Tarakanita dan Pelajar Pancasila.

MPLS hari kedua, Selasa (12/7) dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah latihan formasi upacara. Semua peserta didik berkumpul di lapangan untuk menempati formasi atau posisi peserta didik saat upacara. Sesi kedua peserta didik diajak untuk mengenal makna dan logo Tarakanita, pemilihan pengurus kelas, ice breaking yang berupa game antonim, membuat kesepakatan kelas, dan memahami sistem penilaian.

Mempelajari senam Pelajar Pancasila adalah kegiatan di MPLS hari ketiga, Rabu (13/7). Peserta didik antusias dalam mengikuti senam yang baru. Selain itu, peserta didik juga berlatih baris untuk masuk ke kelas dengan cepat dan rapi. Di hari ketiga ini, peserta didik juga diajak untuk mengenal keteladanan Bunda Elisabeth Gruyter dan Santo Carolus Borromeus,  visi dan misi sekolah, mengenal ruangan dan lingkungan sekolah, serta  bergembira dengan ice breaking yang berupa gerakan a ram sam sa,

MPLS hari keempat, Kamis (14/7) peserta didik diajak untuk mendalami nilai Cc5+ Tarakanita, Profil Pelajar Pancasila, kurikulum yang digunakan di tahun ajaran 2022-2023, dan kepedulian terhadap lingkungan. Hari ini dijelaskan juga tentang penggunaan buku: agenda, ebook, buku tulis. Untuk mencairkan suasana MPLS hari ini peserta didik diajak untuk mengembangkan imaginasinya dengan tebak gerakan.

Puncak dari kegiatan MPLS adalah Misa Awal Tahun Ajaran yang dilaksanakan di hari Jumat (15/7). Semua peserta didik SD Tarakanita mengikuti misa secara live streaming. Dalam homilinya, pastor Agustinus Triyanto, SSCC mengajak peserta didik untuk tidak hanya mengenal nilai Cc5+ Tarakanita saja, tetapi menghayati dan menghidupi. Pastor Tino juga memberikan contoh – contoh yang dapat dilakukan dalam keseharian. Compasion: Sebagai pribadi terdidik memperlakukan teman sebagai sesama dengan menghargai martabatnya yang utuh. Berani membuat terobosan. Tidak mengorbankan masa depan teman – teman. Celebration: Tersenyum menikmati hidup. Senyum adalah sebentuk berbagi berkat. Competence: Mencintai diri sendiri dengan menghargai, memberikan makna, tidak sekedar menjadi konsumen, tetapi menjadi inspirasi. Jika memiliki kemampuan lebih, tunjukkanlah karena sebagai pesert didik yang berpendidikan, yang berharga, dan yang berintegritas. Conviction: tidak perlu hebat untuk memulai sesuatu, melakukan sekarang, dan jangan menunda. Menggunakan media sosial untuk sesuatu yang berguna, berbobot, dan bermanfaat. Hidup bukan sekedar konten, hidup ditentukan oleh yang dipelajari saat ini. Creativity: menggunakan kesempatan untuk menjadi pribadi yang bertumbuh dan berkembang. Community: belajar menghargai teman – teman dengan tetap menerapkan prokes walau sudah kenal. Mulai menyadari kehadiran teman dengan meletakkan gadget dan memulai berkomunikasi secara langsung, berdiskusi. Cantik dan tampan adanya ketika kecerdasan berkembang. Menjadi berkat di mana hidup, di mana menimba ilmu. Hidup yang menjadi berkat bukan semata karena lulus, tetapi menjadi pribadi yang rendah hati dan berguna. (Lin)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment