Article Detail

Active Learning Melalui Model Pembelajaran Experiential Learning dan Research Based Learning

Sabtu (19/8) Hari Studi Guru (HSG) kembali dilaksanakan. Narasumber hari ini adalah Ibu Bernadheta  Sri Rejeki, S. Pd.  dan Ibu Lucia Kasiyanti, S. Pd. Materi HSG adalah model pembelajaran Experiential Learning dan Research Based Learning. HSG dimulai pukul 08.00 WIB dengan doa pembukaan oleh Ibu A. Asih Lestari, S. Pd.

Pada sesi pertama, Ibu Luci membawakan materi Research Based Learning (Pembelajaran Berbasis Riset/PBR) yaitu model pembelajaran yang bertujuan menciptakan proses pembelajaran yang mengarah pada aktivitas analisis, sintesis, dan evaluasi serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Ada 5 tahap PBR  yaitu mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan, mencipta. Adapun karakteristik PBR adalah sistematik, aktif, kreatif dan inovatif, objektif dan ilmiah.

Tahapan riset adalah perencanaan, pelaksanaan, dan presentasi. Pada tahap perencanaan, peserta didik menentukan topik/materi dan membuat hipotesis sederhana. Tahap pelaksanaan adalah mencari data dan mengolahnya. Tahap presentasi adalah mengkomunikasikan hasil pengamatan atau produk.

Kelebihan PBR adalah peserta didik dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan holistik tentang topik yang dipelajari. Mereka tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga memahami konsep dan hubungan di antara mereka. Peserta didik dapat berpikir kritis. Mereka perlu mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi bukti untuk merumuskan argumen dan solusi. Kegiatan ini mengembangkan kemampuan analisis dan evaluasi.

Kekurangan PBR di antaranya adalah membutuhkan waktu yang lama, peserta didik yang tidak memiliki dasar pengetahuan atau keterampilan penelitian yang cukup mungkin merasa kesulitan, dan tidak semua topik atau materi dapat diselidiki dengan pendekatan berbasis penelitian, terutama jika sumber daya atau akses terbatas.

            Sesi kedua, Ibu Bernadheta Sri rejeki menyampaikan materi Experiental Learning. Mengutip David Kolb, Experiental Learning (EL) adalah proses belajar dengan mengalami, menemukan, menciptakan, mengeksplorasi, dan berinteraksi dengan dunia dan orang-orang di sekitar. Ada 4 elemen dalam EL yaitu pengalaman konkret, pengamatan dan refleksi atas pengalaman tersebut, pembentukan konsep abstrak berdasarkan pengalaman, dan menguji konsep baru.

Manfaat pembelajaran EL adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu sendiri dan dalam bidang minat mereka, mengajarkan tentang kegagalan dan bagaimana menghadapinya, melatih untuk berkolaborasi. Peserta didik akan saling belajar, bekerja, atau bermain. Mereka akan berkolaborasi dan menemukan strategi  untuk mencapai tujuan bersama; mengajarkan peserta didik untuk bersikap tegas, mempelajari keterampilan sosial, kualitas kepemimpinan, serta keterampilan dan teknik pemecahan masalah.

Setelah istirahat, kegiatan berikutnya adalah bergabung ke dalam breakout room untuk setiap fase kelas. Dalam kelompok, Bapak Ibu Guru saling bertukar pikiran dan pemahanan terkait kedua materi yang baru saja dipelajari. Kemudian menentukan salah satu mata pelajaran yang akan dibuat rencana penerapan. Diskusi berlangsung dengan baik. Bapak dan Ibu Guru sangat antusias untuk menyampaikan pemikiran, ide, dan solusi dalam semangat berkolaborasi. Kegiatan HSG hari ini ditutup dengan doa oleh Ibu Rosalia Mega Mayasari, S.Pd.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment